Tangis dan Tawa Iringi Perpisahan Mahasiswa KKN STAI Al-Utsmani di Desa Sumber Wringin

Ketua STAI Al-Utsmani Bondowoso bersama Kepala Desa, Perangkat Desa serta Tokoh Masyarakat Sumber Wringin
Balai desa yang biasanya hening, pagi itu dipenuhi pelukan hangat, ucapan terima kasih dan haru yang sulit dibendung. Warga yang awalnya asing kini menjadi keluarga. Anak-anak yang dulu malu-malu kini enggan melepas tangan para kakak mahasiswa yang selama ini menemani mereka belajar dan bermain.
Acara penutupan KKN tersebut dihadiri oleh Ketua STAI Al-Utsmani Bondowoso, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Kepala Desa Sumber Wringin, tokoh masyarakat serta warga yang tak ingin melewatkan detik-detik terakhir kebersamaan mereka.
“KKN bukan sekadar program akademik, ini adalah perjalanan hati,” ujar Ibu Dawimatus Sholihah, S.Pd., M.E selaku Ketua STAI Al-Utsmani dalam sambutannya. Ia menekankan bahwa KKN adalah ruang bagi mahasiswa untuk belajar kehidupan secara nyata, memaknai empati dan menumbuhkan kepekaan sosial.
Selama berada di desa, mahasiswa Posko 05 telah menorehkan berbagai kenangan mulai dari penyuluhan keagamaan, kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar dan Taman Pendidikan Al-Qur’an, sarasehan pembuatan pupuk organik hingga gotong royong membersihkan fasilitas umum. Semua itu dilakukan bukan semata sebagai kewajiban, tapi karena rasa cinta pada masyarakat yang telah menerima mereka dengan tangan terbuka.
Kepala Desa Sumber Wringin, Fathurrazi, mengungkapkan rasa terima kasih dan kebanggaannya. “Mahasiswa KKN membawa warna baru. Mereka bukan hanya membantu kami dalam pendidikan dan pertanian, tetapi juga menginspirasi warga untuk lebih aktif membangun desa,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Posko 05 Maghfiroh dengan suara bergetar menahan tangis, menyampaikan kesan mendalam selama menjalani KKN. “Kami datang untuk mengabdi, tapi justru kami yang banyak belajar. Dari bapak-ibu petani, dari anak-anak dari setiap senyum tulus yang kami temui di jalan desa ini,” ungkapnya.
Di akhir acara, kenang-kenangan sederhana diserahkan mahasiswa kepada pihak desa. Namun makna di baliknya begitu dalam sebagai simbol rasa syukur dan ikatan yang tak ingin putus meski jarak akan memisahkan.
Program KKN ini merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya pengabdian kepada masyarakat. Namun bagi mahasiswa Posko 05, lebih dari itu ini adalah cerita tentang tumbuh, tentang menemukan makna baru dalam belajar dan tentang cinta yang tumbuh diam-diam di pelosok desa yang sederhana. (*)
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined variable: ub
Filename: depan/kanan.php
Line Number: 121
Backtrace:
File: /home/staz5149/public_html/application/views/depan/kanan.php
Line: 121
Function: _error_handler
File: /home/staz5149/public_html/application/controllers/Blog.php
Line: 107
Function: view
File: /home/staz5149/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once
Komentar