Jember - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Utsmani Bondowoso menggelar kegiatan bertajuk "Senin Renungan" di Desa Cumedak Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember.
Kegiatan ini diinisiasi sebagai bentuk dukungan spiritual bagi anggota Komunitas Semar Mesem, komunitas yang beranggotakan mantan-mantan pendosa yang ingin bertobat dan memperbaiki hidup mereka.
Kegiatan "Senin Renungan" dimulai dengan pembacaan Istighosah secara khusyuk. 
Suasana syahdu menyelimuti tempat acara saat para peserta yang terdiri dari anggota komunitas, mahasiswa, serta masyarakat sekitar bersama-sama melantunkan doa-doa pengharapan dan permohonan ampun kepada Allah SWT.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan ceramah keagamaan yang dibawakan oleh seorang ustaz yang memberikan pencerahan serta motivasi agar para anggota komunitas tetap teguh dalam niat mereka untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
Dalam ceramah tersebut, disampaikan bahwa setiap manusia memiliki kesempatan untuk bertobat, tak peduli seberapa besar kesalahan yang pernah diperbuat. 
Ustaz juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan sosial yang positif serta membangun kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari. 
"Hijrah itu bukan hanya sekadar meninggalkan masa lalu, tapi juga membangun masa depan yang lebih baik dengan amal perbuatan yang lebih baik pula," ujar sang penceramah dengan penuh semangat.
Kegiatan kemudian diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh sesepuh desa. 
Doa tersebut dipanjatkan agar para anggota Komunitas Semar Mesem diberikan kekuatan dalam perjalanan mereka untuk berubah, serta agar masyarakat dapat menerima mereka dengan tangan terbuka tanpa stigma negatif.
Komunitas Semar Mesem sendiri didirikan oleh KH. Nisful Laila dan saat ini diketuai oleh Cak Sumhari. 
Komunitas ini menjadi wadah bagi mantan pencuri, perampok, pemerkosa, preman, dan individu lain yang bertekad untuk meninggalkan masa lalu mereka dan menjalani kehidupan yang lebih baik. 
Melalui komunitas ini, mereka mendapatkan bimbingan spiritual, motivasi, serta dukungan moral untuk terus berada di jalan yang benar.
Ketua pelaksana KKN Al-Utsmani mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat, terutama mereka yang ingin berubah menjadi lebih baik. 
"Kami ingin memberikan dukungan moral dan spiritual kepada saudara-saudara kita yang ingin kembali ke jalan yang benar. Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap mereka mendapatkan ketenangan dan kekuatan dalam menjalani hidup yang baru," ujarnya.
Salah satu anggota Komunitas Semar Mesem, yang dulunya merupakan seorang preman jalanan, mengaku sangat tersentuh dengan kegiatan ini. 
"Saya merasa diterima dan dihargai. Tidak mudah menghapus masa lalu, tapi dengan adanya kegiatan seperti ini, saya merasa lebih yakin untuk tetap berusaha menjadi lebih baik," tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Cak Sumhari, Ketua Komunitas Semar Mesem, menyambut baik kegiatan "Senin Renungan" ini. 
Ia berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi para anggota komunitas. 
"Kami sangat bersyukur atas perhatian dan dukungan dari adik-adik mahasiswa. 
Ini sangat membantu kami dalam proses hijrah dan memperbaiki diri," kata Cak Sumhari.
Selain menjadi sarana penguatan spiritual, "Senin Renungan" juga menjadi ajang silaturahmi antara mahasiswa KKN, masyarakat desa, dan anggota komunitas. 
Kehangatan dan kebersamaan terlihat jelas dalam suasana acara, mencerminkan bahwa perubahan itu lebih mudah dilakukan ketika ada lingkungan yang mendukung. 
Kegiatan "Senin Renungan" ini diharapkan menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk mengadakan program serupa, yang dapat memberikan manfaat bagi mereka yang ingin memperbaiki diri dan kembali ke jalan yang benar.
Mahasiswa KKN Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Utsmani Bondowoso pun berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat selama masa pengabdian mereka di Desa Cumedak.***