
Jl. KH. Utsman Dusun Beddian Rt. 29 Rw. 06 Desa Jambesari Kecamatan Jambesari Darus Sholah 68263 Kabupaten Bondowoso

Jl. KH. Utsman Dusun Beddian Rt. 29 Rw. 06 Desa Jambesari Kecamatan Jambesari Darus Sholah 68263 Kabupaten Bondowoso
Artikel
Pondok Pesantren Al Utsmani sejak dahulu bukan
sekadar pusat transmisi ilmu keagamaan, melainkan juga lokomotif peradaban
umat. Dari rahim pesantren lahir ulama, pemimpin, pendidik, dan agen perubahan
sosial yang mampu menjawab tantangan zamannya.
Dalam konteks inilah, STAI AL UTSMANI berharap
agar segera turun SK Program Studi baru di STAI Al Utsmani Bondowoso—yakni Pendidikan
Agama Islam (PAI), Hukum Ekonomi Syariah (HES), dan Komunikasi
dan Penyiaran Islam (KPI)—bukan sekadar ekspansi akademik, melainkan sebuah
ikhtiar strategis untuk meneguhkan peran pesantren di tengah dinamika global
dan kebutuhan umat yang terus berkembang.
Turunnya SK Prodi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) bebrapa waktu lalu tidak lantas memadamkan semangat STAI Al
Utsmani untuk terus berkembang pesat. Justru, momen ini menjadi titik refleksi
dan transformasi institusional. Dengan visi jauh ke depan, STAI Al Utsmani
menata ulang langkahnya agar tetap relevan, adaptif, dan berdaya saing, tanpa
kehilangan jati diri pesantren yang berakar kuat pada nilai-nilai Ahlussunnah
wal Jama’ah.
Mengapa harus segera ada tiga program studi baru?
Pertanyaan mendasar yang sering muncul adalah: mengapa
STAI AL UTSMANI ini perlu membuka tiga program studi baru sekaligus?
Jawabannya terletak pada perubahan zaman dan kebutuhan nyata masyarakat.
Pertama, Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan jantung
dari pendidikan Islam itu sendiri. Kebutuhan akan pendidik agama yang
profesional, moderat, dan berwawasan kebangsaan semakin mendesak. Tantangan
radikalisme, degradasi moral, serta krisis keteladanan menuntut hadirnya guru
PAI yang tidak hanya menguasai materi, tetapi juga mampu menjadi teladan,
pembimbing, dan pembangun karakter bangsa. Pesantren, dengan tradisi keilmuan
dan akhlaknya, adalah tempat paling ideal untuk melahirkan pendidik PAI yang
unggul secara spiritual dan intelektual.
Kedua, Hukum Ekonomi Syariah (HES) hadir sebagai
jawaban atas pesatnya perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Lembaga keuangan syariah, koperasi pesantren, BMT, perbankan syariah, hingga
industri halal membutuhkan sumber daya manusia yang memahami fiqh muamalah
sekaligus regulasi modern. Pesantren tidak boleh tertinggal dalam arus ini.
Dengan membuka Prodi HES, STAI Al Utsmani berkontribusi langsung dalam menyiapkan
kader-kader ekonomi umat yang berintegritas, adil, dan berlandaskan prinsip
syariah.
Ketiga, Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) menjadi
jawaban atas tantangan dakwah di era digital. Media sosial, platform streaming,
dan teknologi informasi telah mengubah cara manusia berkomunikasi dan menerima
pesan. Dakwah tidak lagi cukup disampaikan di mimbar-mimbar konvensional,
tetapi harus hadir di ruang digital dengan bahasa yang santun, kreatif, dan
mencerahkan. Prodi KPI di pesantren menjadi ruang strategis untuk mencetak
da’i, jurnalis, dan komunikator Islam yang mampu menyebarkan Islam rahmatan lil
‘alamin secara luas dan beradab.
STAI AL Utsmani dan tanggung jawab zaman
Pengajuan tiga Prodi baru ini menunjukkan bahwa STAI
AL UTSMANI tidak bersikap reaktif terhadap perubahan, melainkan proaktif dan
visioner. Pesantren menyadari bahwa mempertahankan tradisi tidak berarti
menolak modernitas. Sebaliknya, tradisi keilmuan pesantren justru menjadi
fondasi kuat untuk menyaring, mengarahkan, dan memanfaatkan kemajuan zaman demi
kemaslahatan umat.
Dengan enam Program Studi yang direncanakan aktif
pada tahun 2026, STAI Al Utsmani Bondowoso menegaskan posisinya sebagai pusat
pendidikan tinggi Islam yang komprehensif. Ia tidak hanya mencetak lulusan yang
alim, tetapi juga sholih, profesional, dan siap berkontribusi di
berbagai sektor kehidupan.
Kebanggaan Bagi Alumni dan Simpatisan PPS Al
Utsmani
Bagi alumni dan simpatisan, rencana dibukanya
Prodi PAI, HES, dan KPI adalah kabar gembira sekaligus kebanggaan. Ini adalah
bukti bahwa almamater terus bertumbuh, berbenah, dan tidak berhenti berkhidmat
kepada umat. Alumni tidak hanya memiliki nostalgia masa lalu, tetapi juga
harapan masa depan yang cerah untuk pesantren dan kampus tercinta.
Lebih dari itu, kehadiran Prodi baru membuka
ruang kolaborasi luas antara kampus, alumni, dan masyarakat. Alumni dapat
berperan sebagai praktisi, dosen tamu, mitra magang, hingga donatur
pengembangan institusi. Simpatisan pun memiliki wadah konkret untuk mendukung
dakwah dan pendidikan Islam secara berkelanjutan.
©Tim IT STAI Al Utsmani 2024

